Yang kumengerti adalah ketika tidak paham dengan tulisan sebelumnya yang telah beredar pada blog. Sempat kutuliskan beberapa sekertasi-sekertasi kecilku yang membuat 3x berpikir dalam membaca tulisan. Sepertinya memang hanya penulis yang sanggup memahami itu semua.
Baik, kali ini aku mendapatkan pelajaran baru. Yaitu tentang bagaimana penulis memahami bahasa pembaca. Supaya tidak ada kebingungan dan kesimpangsiuran pada tulisan. Aku memahami dan mulai menyadari dari sebagian titik waktu kehidupan yang menjadi arti sangat penting. Mungkin bahasa sadar tingkat 2 ku berikan sebagai nama pedomanku.
Ku hayati, kuresapi, dan kurenungi. Mungkin bukan saat ini untuk memulai hal yang baru. Namun sekian menit kemudian, atau sekian jam kemudian akan kumulai hal-hal yang baru. Atau mungkin detik telah memberikan kesadaran bahwa semuanya harus dimulai dari sekarang.
Rasanya ingin kumulai, dan aku mulai penasaran dengan ide ide yang sangat berharga itu. Kuberikan sebuah award bahwa itu adalah ide kesadaranku untuk menjadi lebih baik lagi.
Untuk saat ini mungkin ketidak jelasan masih terjadi, namun tak lupa aku selalu memberikan pesan moral dan kata yang mungkin bermutiara dihati.
"Pengalaman adalah ilmu yang berharga"
Mempelajari dan Mencari ilmu adalah perbedaan yang sangat tinggi. Ku bilang bahwa mempelajari adalah belajar tentang pengalaman hidup seseorang yang kita ambil ilmu. Mencari ilmu adalah menemukan ide-ide baru untuk dipelajari oleh kebanyakan orang.



EmoticonEmoticon