Tak ingin berdiam diri disebuah situasi yang mungkin sangat rumit. Dimana situasi tentang bagaimana menghadapi sebuah jalan buntu. Dimana tak ada pertolongan untuk sekedar memberikan keringanan beban. Sedikit teka-teki yang teralami ini membuat berpikir seolah tak memikirkannya.
Terkejut disebuah dilema keadaan yang memungkinkan sangat tak bisa ditebak. Keadaan yang benar-benar tak ada praduga sebelumnya.Terbuai ingin melewati semuanya walau dengan kebuntuan-kebuntuan nyata. Ingin berharap dengan prasangka bisa melewatinya. Sugesti dalam diri membuat semangat melewati kebuntuan.
Buntu adalah sesuatu yang teralami sebagai x. x berarti dalam permasahalan sebuah pelajaran kuliah , maupun x dalam permasalahan kehidupan. Namun seiring teringat bahwa bagiku matematika bukanlah tentang hitung menghitung. Melainkan sebuah logika, dengan demikian aku menemukan sebuah rumus untuk mengatasi kebuntuan ini. Dengan merumuskan sedikitnya adalah 0=x menuju 1.
Kurumuskan dengan tidak ada perkara rumus yang legal. Kulegalkan sendiri rumus itu. Dimana berpikir tidak ada yang buntu ketika bersahabat dengan segala cara. Jika didalam angka berkenalan dengan pecahan, cacah, dan lainnya. Sedikit untuk menempuh jalan keluar dari kebuntuan tersebut.
Memang jika tak berpikir secara mendalam tak akan melogikan sesuatu hal. Namun jika mengalami akan berpikir dengan rumus matematika semua bisa diselesaikan. Sekali lagi kubilang matematika adalah logika, bukan tentang hitung menghitung.
Ingin sekedar memberi contoh sedikitnya adalah ketika ada permasalahan membuat kelompok dengan terdiri dari 20 orang untuk 3 kelompok. So Matematika ternyata menyelesaikan tersebut. 3x+2=20, maka x bernilai 6. Jadi untuk secara mendetail menjadi 3 kelompok tersebut adalah berjumlah 6, 7, dan 7 orang.
Sedikit contoh kecil untuk menyelesaikan sebuah masalah. Ternyata matematika bukanlah hitung-menghitung. Melainkan logika-logika yang dibuat secara tak sadar. Ku temukan rumus-rumus matematika untuk menyelesaikan sebuah masalah kehidupan yang kualami ini.
"Matematika bukanlah hitung-menghitung, melainkan logika"
Artikel sengaja kubuat untuk mengemukakan sebuah pendapat kecil. Sedikit berbagi cerita bagaimana menemukan sebuah keberhasilan dalam menyelesaikan masalah. Namun adakalanya bisa jadi baru menyadari bahwa memang logika matematika.
Tak jelas mengatakan apa dalam untaian tertulis ini, sedikitnya membuka pikiran-pikiran polos yang dulu tertutup kini tergiur oleh pikiran yang luas dan terbuka serta semangat untuk bangkit dari keterpurukan. Karena di era ini kelemahan para pelajar adalah matematika. Kini kusampaikan matematika tersebut dengan cara terang-terangan.
EmoticonEmoticon