Yang kutahu ketika terjadi banyaknya sebuah pengangguran adalah sistematika permainan sepak bola tanpa lawan. Dimana sebuah teamwork menjadi figur utama dalam sebuah perusahaan. Pengangguran bagi penduduk asli kota, dan merajalela kesuksesan dari penjuru perantau. Entah kenapa pikirku adalah permainan sepak bola tanpa lawan.
Mungkin dengan banyaknya sebuah populasi manusia mempersempit dan memperpadat kondisi suatu kota. Dengan teknik permainan sepak bola, buang sana buang sini para calon karyawan itu terjadi ketika ingin menjadikan populasi menyebar luas dan tidak sempit lagi.
Menarik untuk menjadikan sebuah momentum penyebaran populasi. Buruknya adalah ketika tiada informasi untuk itu. Justru yang menjadi korban PHP tanpa informasi panggilan kerja menetap dengan keadaan berharap. Beradaptasi untuk mendapatkan sebuah pekerjaan yang layak.
Memang hanya pendapat kecil yang kuutarakan sebagaimana kenyataan yang berbicara. Bukan tak menerima keadaan, namun adakalanya berprasangka yang mungkin ku anggap baik ini menjadi sebuah inspirasi untuk segenap tidak berharap kepada suatu perusahaan satu saja.
"Kaya belum tentu sukses, sukses pasti kaya"
Sedikit motivasi bijak diantara memilih antara kerja dan berbisnis. Kerja itu pasti kaya namun belum tentu sukses. Banyak diantaranya yang sudah pensiun kerja menjadi pengangguran. Bisnis itu sukses tapi juga pasti kaya. Seperti Bob Sadino yang dengan belajar goblok untuk sukses. Dan Bill Gates yang berbisnis software dengan hasil developnya.
Kadang-kadang menilai pekerjaan adalah utama penghasil uang, bagiku itu salah besar. Karena kerja berada didalam bisnis. Namun ketika bisnis pasti memperkerjakan orang. Cobalah sedikit luas berpikir dalam kehidupan yang banyak aturan ini. Sesekali membangun usaha dengan kelompok organisasi untuk menempuh goal yang sama.
Dalam agama juga dikatakan bahwa usaha itu rejekinya 9, dan kerja itu rejekinya 1. Dan memang kenyataan karena kerja hanya menjadi bawahan yang dianggap satu. Dan Usaha/Wirausaha/Pengusaha yang dalam kategori bisnis ini rejekinya 9. Justru 9 menjadi atasan, bukankah sebuah petunjuk agama sudah menyuruh untuk sukses.



EmoticonEmoticon