Saturday, September 29, 2018

Irama Praduga Klakson


Mengendarai sebuah motor matic yang sangat kencang untuk menempuh suatu tujuan tertentu. Ramainya kemacetan dengan banyaknya pengendara-pengendara yang tak bersabar dengan membunyikan klakson. Tak lengah dari emosi yang berbelit menguji kesabaran para pengendara. Sudah menjadi rutinitas untuk kejadian seperti itu.

Namun jika ingin kubahas sedikit tentang klakson. Bagaimana penilaian seseorang tentang klakson, serta apa sih sebenarnya maksud klakson. Cukup panjang jika diceritakan secara mendetail. Namun tak ingin kusampaikan panjang lebar membuat jenuh dan hambar suasana. Sedikit ingin ku ceritakan agar mudah dipahami.

Keterlambatan pengendara yang berefek karena klakson adalah ketika merasa jantungan sehingga menekan rem membuat perjalan semakin berbelit. Karena untuk pendapat tentang klakson memiliki makna yang sangat banyak entah itu kode untuk minggir, atau mungkin untuk lebih cepat, bahkan kode untuk tidak menyebrang terlebih dahulu. Jantungan sangat berefek bagi penerima bunyi klakson.

Tersentak jantung ingin mengucap sebuah kata kasar untuk pengendara yang berlalu lalang mendahului. Semua berbalap untuk menjadi yang utama dan menjadi pemenang dalam menguasai perjalanan, berbanding terbalik denganku yang menikmati sebuah perjalanan.

Tak perlu untuk cepat, tak perlu untuk lambat. Namun bagaimana keterlambatan itu ditempuh dengan cara cepat dengan memainkan rytme kesabaran sebagai tahap untuk menghambat sebuah kemacetan. Tak perlu menyongsong untuk maju, ada kalanya mengalah ditengah keramaian memberi kesempatan untuk sekedar membuat lancar perjalanan pengendara.

"Mainkan rytme rytme irama perjalanan dengan kenikmatan yang sejati"

Kadang-kadang setiap orang kulihat didalam perjalanan seringkali "clomat-clamit" atau ngomong sendiri. Bukan kejenuhan atau kegilaan tingkah seseorang, bagiku itu adalah segenap bahasa sufi yang paling dalam. Terselip sebuah kata bijak didalamnya, bahkan cara mengatasi sebuah masalah, atau mungkin menyatakan hal yang seharusnya dilakukan. Namun sedikit yang mengetahui tentang hal itu.

Kuselipkan kenikmatan disetiap perjalanan dengan bahasa sufi, karena dari situ untuk kupelajari berbagai solusi-solusi untuk kemudahan yang belum tercapai. Tak sedikit pula yang mengalami itu, namun tak banyak yang mengetahui bahwa itu adalah sebuah sufi yang paling dalam. Ngomong sendiri sekedar meluapkan isi hati.

Tak emosi didalam kemacetan, kerumunan, serta keramaian. Karena nikmat yang didapatkan sebuah antisipasi kecelakaan, membuat inspirasi yang menarik dalam hal itu. Praduga tak bersalah terkadang menjadi inspirasi dalam permainan rytme perjalanan.


EmoticonEmoticon