Thursday, September 20, 2018

Kisah Klasik Pemalu


Ingin ku ceritakan sebuah kisah klasik masa kecilku dulu. Sosok seorang yang pemalu dan penakut. Tepatnya sedang berjalan di masjid untuk sekedar menimba ilmu agama, namun tak sampai karena ketakutanku dan terlalu malu. Mungkin karena keadaan psychologi yang terlalu takut kepada salah satu seorang, atau mungkin takut diledek dimasa kecil itu.

Aku melangkahkan kakiku dari rumah, sekitar 200 meter jaraknya antara rumah dan masjid. Namun tak kunjung sampai, alhasil aku tiada mendapatkan ilmu sekecil biji sawi pun. Aku seolah bodoh dalam hal agama didalam keseharianku, aku benar benar manusia hina. Bahkan alif ba ta saja aku pada saat itu tak mampu membaca, benar benar aku ini adalah sosok pemalu dan penakut.

Sepulang aku dari perjalanan ke masjid yang tak kunjung sampai, aku menangis dan berteriak bahwa aku penakut, aku pemalu, dan aku tidak mau pergi ke masjid. Kataku membuat curiga beberapa dari segenap keluarga dan tetangga. Saat itu menjadi fenomena, ada apa dengan diriku? Semua seolah penasaran. Memang tak bisa kupungkiri, kata orang orang aku adalah sosok seorang yang sangat didambakan dimasa mendatang. Aku tidak tahu dan tidak paham itu.

Beranjak waktu demi waktu terlewati, bahkan bertahun tahun sampai belum mendapatkan ilmu agama. Tiada ku kenal dengan ibadah. Entah saat itu aku tak mengenalinya. Benar benar saat itu sangat menyesal, dan rasanya ingin memulai waktu itu kembali dan menghilangkan rasa takut dan rasa malu. Aku benar benar seseorang yang merugi.

Pada akhirnya di sela sela umur dewasaku, aku mendapatkan hidayah yang sangat luar biasa. tentang bagaimana Tuhan mengingatkanku padaNya. Tuhan memberikanku sebuah tekanan hidup, tekanan jiwa, dan bahkan aku bisa disebut orang gila. Namun dari itu semua adalah hidayah dan rahmatNya. Bukan masalah bagiku.

Dengan cara itu Tuhan memberikan kasih sayang perhatian yang luar biasa. Jarang didapatkan oleh orang lain. Tuhan seolah memelukku, mendekapku, dan segenap membuatku merasa bersyukur. Kebesaran Tuhan yang selalu tak disadari.

Kini aku mengerti betapa kasih sayang tuhan di tunjukkan melalui keterbalikan fakta. Tuhan memberikan pengertian, perhatian dan kasih sayang melalui cara kita berdoa. Seperti ketika meminta kekuatan, disaat itu tuhan memberikan beban hidup yang sangat sangat berat, semata mata agar kau kuat dan mampu melewati itu semua.  Setelah melalui itu semua, maka doamu sedang dihijabahi bahwa dirimu semakin kuat.

Tak hanya itu, Ketika meminta Kesabaran, justru saat itu tuhan memberikan sebuah cobaan cobaan, kemiskinan harta, dan segalah masalah dalam hidup. Entah kenapa itu bisa terjadi, seakan akan tuhan menunjukkan kasih sayangnya dengan keterbalikan fakta. Dengan cobaan, kemiskinan harta dan segala masalah hidup, pada saat itulah dirimu berlatih kesabaran. Sampai kau melalui segala cara tuhan untuk membuatmu sabar.

Aku mulai mengerti kasih sayang tuhan, tuhan selalu memberikan kasih sayang yang sangaatt luar biasa besar. Namun banyak yang lalai, dan tak bersyukur untuk semua nikmat kasih sayang yang amat sangat besar.

Kini hari hariku larut dengan usia yang semakin bertambah. Lebih dalam aku sangat paham dengan kasih sayang Tuhan. Aku bersyukur dengan cara Tuhan membuat ingat kepadaNya. Sehingga tanpa harus malu dan takut belajar. Tuhan telah menunjukkan ilmu tersebut. Ilmu yang dulu ingin sekali kudapatkan namun aku malu, dan takut.

"Bersyukurlah selalu disaat kondisi apapun itu, jangan jangan itu adalah sebuah hidayah dari Allah"

Banyak hidayah yang diberikan berupa ilham, maunah, fadhillah,  karomah, serta wahyu. Sedangkan wahyu hanya diberikan kepada Nabi. 


EmoticonEmoticon